Bulan Bahasa SMP Lazuardi Bangga Berbahasa Indonesia
Bulan bahasa adalah salah satu perayaan program tahunan yang menjadi kekhasan bagi Sekolah Lazuardi . Pada tahun ini, Bulan Bahasa diselenggarakan secara daring dengan tema “Santun Berbahasa, Cermin Budaya Bangsa” yang diikuti oleh warga sekolah dengan antusiasme yang tinggi. Kegiatan ini berlangsung sejak awal hingga akhir bulan Oktober secara manis dan meriah yang ditutup dengan acara puncak berupa Temu Sastrawan.
Tujuan dari bulan bahasa ini adalah untuk membangun kesadaran bahwa bahasa merupakan cerminan keluhuran suatu bangsa. Dengan bahasa yang baik dan santun, Indonesia dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan mengagumkan. Untuk itu, keelokan bahasa menjadi warisan yang amat perlu dijaga, dilestarikan, dan diturunkan secara bijak dari waktu ke waktu. Sebagai penganut Islam terbesar di dunia, Indonesia juga dikenal sebagai bangsa yang kental dengan aksen spiritual. Unsur kebudayaan yang sangat beragam juga turut mewarnai bangsa Indonesia sebagai kebhinekaan.
Bulan Bahasa : Lestarikan Keragaman Budaya
Bulan Bahasa di tahun ini juga bersamaan dengan Perayaan Hari Batik Nasional pada tanggal 2 Oktober 2020. Kegiatan ini dapat menjadi momentum untuk menjaga keragaman budaya yang kompleks dan majemuk. Tak hanya itu, momen sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 2020 dan juga perayaan Maulid Nabi pada tanggal 27 Oktober hingga 29 Oktober 2020 menjadi khazanah tersendiri bagi masyarakat Indonesia dalam hal kebudayaan, spiritualitas, dan perbendaharaan bahasa. Maka dari itu, sekolah memfasilitasi siswa-siswi yang memiliki bakat dan minat pada bidang bahasa dan kesusastraan.
Acara-acara yang diselenggarakan yaitu mencakup penulisan Antologi Puisi, dimana setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk menuliskan puisi dan akan menerbitkannya ke penerbit buku. Selain itu, Bulan Bahasa juga seperti tahun sebelumnya tetap menyajikan Lomba Musikalisasi Puisi yang liriknya diaransemen dari puisi sastrawan yang religius seperti Abdul Hadi WM, Sapardi Djoko Damono, Taufik Ismail dan penyair kharismatik lainnya dari berbagai belahan Nusantara yang semakin menambah kekhidmatan dalam memperingati Hari Maulid Nabi, hari lahirnya Sang Rasulullah SAW.
Dari Social Media hingga Sapardi Djoko Damono
Tak hanya itu, selama sebulan penuh, program ini juga menyajikan kampanye melalui akun Instagram @lazuardigcs dengan tagar #MerajutKataWujudkanAsa . Hal ini tentulah semakin memeriahkan acara bulan bahasa. Walau secara daring, ternyata kebersamaan tetap dapat dirasakan dengan utuh. Program-program bulan bahasa mempersuasi siswa-siswi untuk terus berpartisipasi. Selain itu, bertepatan dengan Hari Batik Nasional, maka Bulan Bahasa tak luput dalam menyelenggarakan lomba membuat desain batik, baik secara digital maupun manual.
Selain lomba membuat batik, ada yang tak kalah seru, lho! Lomba itu adalah lomba kuliner khas nusantara sesuai nama kelas masing-masing. Mulai dari kelas 7 Mataram, 8 Jayapura, 8 Manokwari, 9 Sofifi dan 9 Ambon bergabung di sini. Hal ini membawa nuansa kuliner kenusantaraan dan cinta tanah air. Sebagai acara puncak, Bulan Bahasa mengajak siswa-siswi untuk memahami karya-karya Sapardi Djoko Damono. Melalui mahasiswa beliau yang juga merupakan sastrawan dan dosen di Universitas di Indonesia, yaitu Bapak Maman S. Mahayana siswa-siswi belajar.
Semoga dengan adanya Bulan Bahasa ini semakin menajamkan bakat dan minat siswa-siswi pada bidang literasi, khususnya sastra Indonesia, ya! Selain itu kegiatan ini juga dapat menguatkan kecintaan kepada nusa, bangsa, dan bahasa kita. Tetaplah menjadi kreatif dan energik. Walau jarak memisahkan kita sementara ini. Namun, kehangatan dan keseruan tetap kita rasakan.
Semoga bisa membangkitkan rasa cinta pada budaya dan bahasa indonesia. Meski tumbuh di era globalisasi tapi rasa bangga pada indonesia harus terus dirawat.