Enter your keyword

post

Sistem Sentra Untuk Pendidikan Usia Dini

Sistem Sentra Untuk Pendidikan Usia Dini

Asep Suherman

Pendekatan learning center atau sering disebut Sentra merupakan prinsip pembelajaran yang difokuskan kepada kegiatan bermain anak. Kegiatan bermain pada sentra dirancang sesuai dengan tema-tema berbeda yang telah dirancang dan disesuaikan dengan kemampuan siswa terutama usia dini.

Dari berabagai pilihan Sentra, Di TK Lazuardi sentra yang dipakai adalah Sentra Imtaq, Sentra Blocks, Sentra Make-Believe, Sentra Library, Sentra Outside, Sentra Discovery, dan Sentra Art. Ruangan besar TK disekat untuk membatasi setiap sentra. Dalam masing-masing sentra telah disediakan semua alat dan bahan yang mendukung proses eksplorasi siswa. 

Ketika sebuah tema dipilih untuk dipelajari selama beberapa minggu, maka siswa akan mengeksplorasi tema tersebut pada setiap sentra. Tema yang dipilih merupakan pengikat dari kegiatan masing-masing sentra sehingga tentu saja biasanya tema tersebut merupakan pengetahuan dasar. Contoh tema yang dipelajari adalah tentang “My Family”. Pada sentra Blocks kita membuat bangunan rumah, pada sentra Make Believe anak-anak akan belajar bermain peran menjadi anggota keluarga, pada sentra art mereka diminta membuat family tree, dan sebagainya.

Beberapa kelebihan yang dirasakan dari sistem sentra ini diantaranya:

  1. Memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan kepada anak.
  2. Pembelajaran yang mendalam karena waktu dan suasana yang mendukung anak bereksplorasi.
  3. Anak terlatih untuk mandiri karena suasana yang familiar di 
  4. masing-masing sentra.
  5. Proses belajar berlangsung secara alami berpusat pada siswa. Pertanyaan yang muncul karena siswa mengeksplor secara mendalam.

Lazuardi percaya bahwa sistem pembelajaran sentra ini adalah yang paling tepat untuk anak usia dini. Dengan sistem ini anak diberikan kesempatan mengeksplorasi sebuah tema secara menyeluruh dari awal sampai selesai atau sering disebut “belajar tuntas”. Lewat pembelajaran yang menyeluruh ini, guru dapat mengamati perkembangan siswa secara seksama. Guru dapat menstimulus siswa secara lebih tepat sesuai hasil pengamatan. Hasil observasi ini meliputi pembangunan sikap dan kebiasaan baik, stimulasi kecerdasan majemuk dan juga milestones anak usia dini baik psikomotor, sosial emosi, sensori maupun fisik.